Adakah
yang sudah tau bahwa peringatan hari kemerdekaan tahun ini jatuh pada hari
minggu ? Ya, barangkali kita-kita yang punya acara berdekatan dengan tanggal
17, atau yang kebetulan berulang tahun di tanggal itu sajalah yang tahu persis
bahwa 17 agustus 2014 adalah hari minggu. Adakah efek bagi karyawan PupukKaltim
?
Dulu,
ketika di PKT ada kebiasaan upacara tanggal 17 setiap bulannya, saya rajin
mengikutinya, kalau tidak bisa dibilang “paling” rajin. Karena dari departemen
akuntansi yang biasa mengikuti upacara bulanan hanya 2-3 dan tidak pernah
diatas 5 orang. Maka wajar kalau beberapa tahun yang lalu ( saat upacara
bulanan dihapuskan) saya sempat membuat artikel tentang upacara ini. Yang barangkali
banyak para pembaca mengatakan “ kurang kerjaan” pada saya.
Flashback
ke belakang 30 tahunan yang lalu. Dulu, ketika saya masih di Sekolah Dasar,
tujuh-belasan merupakan hari bersejarah yang ditunggu-tunggu. Pertandingan seni
dan olahraga antar sekolah menjadi agenda rutin. Berbagai perlombaan dimulai
sejak 1-2 minggu sebelum hari H. begitupula dikampung-kampung, perlombaan antar
RT menjadi warna tersendiri peringatan hari paling bersejarah bangsa Indonesia
ini. Di pagi tanggal 17 agustus. Dengan antusias, anak-anak sebaya saya bangun
pagi-pagi . Setelah mandi, memakai seragam dan bergegas berangkat ke sekolah.
Baju seragam satu-satunyapun disiapkan dengan ‘seksama’ dicuci-disetrika hingga
halus benar. Dari masing-masing sekolah, murid-murid berbaris dengan gagah menuju ke tanah lapang
Kecamatan dimana diadakan upacara bendera memperingati proklamasi kemerdekaan.
Ingat
masa kecil anda ? bagi yang tinggal dikampung.Di setiap gang di sepanjang jalan,
dipasanglah gapura dari bambu yang bertuliskan “HUT Kemerdekaan RI Ke…, pagar-pagar
rumah warga juga dikapur warna putih biar nampak bersih. Meskipun begitu
sederhana, namun suasananya sangat kental mencerminkan sebuah patriotisme dan
perjuangan.
Upacara
17 agustusan biasanya dimeriahkan berbagai atraksi seni dari semua lapisan
masyarakat yang kemudian malam puncak peringatan diakhiri dengan pertunjukkan
wayang kulit semalam suntuk. Sangat meriah, apalagi ditambah maraknya para
penjual makanan dan minuman khas kampung. Seperti; Lotek,pecel,kacang - jagung rebus,tahu campur,es campur,cendol dll.
Namun
lambat laun, kemeriahanan dan semangat partriotisme dalam memperingati hari
kemerdekaan ini mulai luntur. Kelompok-kelompok seni mulai terpinggirkan oleh
pentas-pentas yang lain kalaupun ada.
Akibatnya,
saat ini upacara memperingati kemerdekaan itu nampak sepi dari tahun ke tahun. Kesan
tidak lagi ada nuansa patriotisme kian nyata. Semua yang mengikuti upacara pun
tidak seperti dulu. Kalau dulu kita meluapkan ‘emosi’ saat menyanyikan lagu
Indonesia Raya dan menitikkan air mata ketika dinyanyikan lagu Gugur Bunga,
kini peserta upacara asyik mengirim SMS atau main game di HP. Atau ketawa-ketawa
kecil sambil menggoda peserta upacara di depannya.Ketika saya masih kecil saya
kira hanya anak-anak yang suka usil saat upacara. Ternyata tidak, banyak
anak-anak ‘berkumis’ dibarisan upacara 17-an.
Upacara
memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan terkesan sebagai sebuah rutinitas
karena keterpaksaan dari pada didasari semangat patriotisme. Mungkinkah karena
generasi bangsa ini semakin jauh dari peristiwa heroik sejarah tanggal 17
Agustus 1945? Bisa jadi! Ataukah karena pemerintah yang selama ini belum bisa
mewujudkan tujuan kemerdekaan menciptaka masyarakat adil makmur? Sangat
mungkin!
Yang,
jelas kita semua berkewajiban untuk mempertahankan sebuah negara NKRI yang
dilahirkan oleh peristiwa bersejarah tanggal 17 Agustus 1945. Dilahirkan oleh
sebuah proklamasi untuk menjadi bangsa yang berdaulat. Sebuah momen sejarah
yang diraih dengan gugurnya hayat, melayangnya nyawa dan tetesan air mata.
Mari
kita kobarkan kembali semangat patriotisme yang meredup. Kuncinya ada pada diri
kita masing-masing. Jangan bertanya apa yang sudah diberikan negara kepadamu,
tapi bertanyalah apa yang sudah kamu perbuat terhadap negara ini.
Selamat
HUT Kemerdekaan RI yang ke 69. Sekali merdeka, tetap merdeka!
Salut pak
BalasHapusTetap semangaaaat pak RT... n saluut .. jdi perenungan kita semua (@Lingga 8)
BalasHapusSiiip pak ;)
BalasHapus